GejalaVulkanisme Vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan magma. Magma berada di bawah kulit bumi dan berbentuk cair serta berpijar. Magma dapat bergerak naik ke permukaan bumi melalui saluran-saluran seperti pipa yang disebut diatrema. Magma yang telah sampai di permukaan bumi disebut lava atau lahar. Vulkanismejuga merupakan salah satu jenis tenaga endogen, karena vulkanisme bisa membuat perubahan pada relief permukaan bumi akibat dari tenaga dalam bumi. Kita bisa mengambil semua kesimpulan bahwa vulkanisme adalah aktivitas magma yang keluar mencapai ke permukaan pada bumi. Gejala Vulkanisme . Gejala-gejala Awal (Pra Vulkanisme) Gejalagejala Awal / Pra Vulkanisme Sebuah gunung api yang akan meletus biasanya didahului oleh gejala-gejala awal atau tanda-tanda, yaitu sebagai berikut. 1) Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh naiknya magma. 2) Asap semakin tebal akibat panas magma. 3) Suhu naik di sekitar kawah. 4) Sumber air banyak yang kering. Sebelumitu, mari kita pahami pengertian Bumi: Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan Penipisankerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai. Gejala dalam Letusan Gunung Api 1. Gejala Pra vulkanik . Merupakan tanda-tanda gunung api akan meletus. Indikator pra vulkanik diantaranya: Vulkanismeadalah peristiwa alam yang berkaitan dengan pembentukan gunung api, yaitu pergerakan magma di kulit bumi (litosfer) yang menyusup ke lapisan lebih atas atau ke luar permukaan bumi. ADVERTISEMENT Akibat dari aktivitas vulkanisme adalah terjadinya letusan gunung api, yaitu keluarnya magma dari perut bumi. 4o6MizI. Hai, Sobat Zenius! Elo tahu nggak kalau ada gunung berapi yang udah lama nggak aktif, eh tahu-tahu setelah 800 tahun dia aktif lagi lho. Nama gunung tersebut adalah Fagradalsfjall Volcano yang ada di Islandia. Jadi, setelah 800 tahun gunung ini nggak aktif, pada bulan Maret 2021 tiba-tiba aja gunung ini kembali aktif dan masih mengeluarkan laharnya lho sampai sekarang. Ngomongin gunung api, tentu aja nggak bisa lepas dari aktivitas vulkanisme. Vulkanisme itu sendiri merupakan salah satu aktivitas ketika si magma ini keluar dari dalam bumi ke permukaan bumi. Nah, kali ini gue mau ngajak elo buat ngepoin tentang apa sih vulkanisme itu? Gimana sih prosesnya dan apa sih yang dihasilkan oleh proses ini? Biar elo nggak penasaran lagi, simak terus penjelasan berikut ya! Ilustrasi Gunung Api Arsip Zenius Pengertian VulkanismeProses VulkanismeHasil VulkanismeContoh Soal Vulkanisme dan Penjelasan Kita mulai dulu nih buat kenalan sama si vulkanisme itu. Vulkanisme adalah proses yang terjadi akibat magma yang menyusun dari dalam litosfer yang menerobos ke lapisan atasnya atau sampai ke permukaan bumi. Elo pasti udah tahu kan magma itu apa? Magma ini merupakan hasil dari letusan gunung api yang aktif, sedangkan litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk bumi. Baca Juga Konsep Air Tanah dan Perbedaannya dengan Air Permukaan – Materi Geografi Kelas 10 Proses Vulkanisme Vulkanisme ini adalah salah satu dari tenaga endogen tenaga yang berasal dari dalam bumi yang berkaitan dengan erupsi gunung api. Makanya di awal tadi gue, sedikit menyinggung tentang gunung berapi. Nah, salah satu faktor yang bisa menyebabkan suatu gunung api erupsi atau tidak adalah pada pergerakan si magmanya itu sendiri atau biasanya disebut sebagai arus konveksi magma. Magma akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah permukaan bumi. Makanya nih, guys, saat magma bergerak ke permukaan bumi terjadilah erupsi gunung api. Jadi, elo harus tahu ya kalau faktor aktivitas manusia, iklim, dan pelapukan yang ada di bumi nggak ada pengaruhnya dengan erupsi gunung api, karena vulkanisme merupakan sebuah proses alami yang berasal dari dalam bumi. Magma tertampung dalam kamar magma yang memiliki kedalaman bervariasi di dalam litosfer. Magma ini dapat bergerak naik karena mempunyai suhu yang tinggi. Dengan suhu yang tinggi itu, dia akhirnya memiliki cukup energi yang berguna untuk mendorong batuan yang ada di atasnya. Nah, makin dalam kamar magma, maka energi yang diperlukan untuk mendorong batuan di atasnya akan makin besar yang akhirnya menyebabkan letusan yang terjadi juga akan semakin kuat. Lama terjadinya aktivitas gunung api tergantung pada jumlah volume magma yang terkandung di dalam kamar magma. Vulkanisme Arsip Zenius Baca Juga Urutan Lapisan Atmosfer dan Pengertiannya! – Materi Geografi Kelas 10 Hasil Vulkanisme Hasil dari vulkanisme mencakup dua bentuk, yaitu intrusi magma dan ekstrusi magma. Yang pertama gue bahas dulu tentang intrusi magma. Apa sih pengertian intrusi magma itu sendiri? Intrusi magma merupakan aktivitas menerobosnya magma ke dalam lapisan-lapisan litosfer, tapi magma yang menerobos ini nggak sampai ke permukaan bumi. Gejala intrusi magma itu sendiri dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu Batolit, yaitu intrusi magma yang nggak bisa sampai permukaan bumi karena penurunan suhu yang sangat lambat sehingga membentuk batuan beku di kamar yaitu intrusi magma yang menyusup di antara lapisan batuan, sehingga menyebabkan lapisan batuan yang berada di atasnya jadi terangkat menyerupai lensa cembung sementara permukaan di atasnya tetap rata. Sill, yaitu intrusi magma tipis yang menyusup di celah-celah yaitu batuan yang mengisi pipa letusan, bentuknya silinder, mulai dari kamar magma sampai ke permukaan bumi. Korok atau gang, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer yang bentuknya pipih atau berbentuk yaitu percabangan intrusi korok yang ukurannya lebih kecil. Intrusi Magma Arsip Zenius Selanjutnya adalah ekstrusi magma. Apa sih ekstrusi magma itu? Ekstrusi magma merupakan proses keluarnya magma dari dalam bumi dan sampai ke permukaan bumi. Ada beberapa material yang dikeluarkan dari aktivitas ekstrusi magma tersebut, di antaranya adalah Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir hingga ke permukaan yaitu material campuran antara lava dengan materi-materi yang terdapat di permukaan bumi berupa pasir, kerikil, atau debu dengan air sehingga membentuk dan piroklastik, yaitu material-material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan juga debu atau gas, yaitu material-materi berupa gas asam arang, seperti fumarol, solfatara atau sumber gas belerang, dan mofet gas asam arang. Cuplikan video pembelajaran Zenius Arsip Zenius Ekstrusi magma ini dapat dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan tempat terjadinya, yaitu ekstrusi linier, ekstrusi areal, dan ekstrusi sentral. Nah, kalau elo mau tahu lebih jelasnya, elo bisa klik banner di bawah ini ya! Contoh Soal Vulkanisme dan Penjelasan Nah, biar bisa nguji pemahaman elo tentang materi ini, gue kasih beberapa contoh soal ya! Disebut apakah proses keluarnya magma melalui celah atau rekahan dalam kerak bumi? Jawaban erupsi linier Pembahasan Erupsi merupakan proses keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi. Terdapat beberapa jenis erupsi di antaranya Erupsi linier celah = proses keluarnya magma melalui celah atau rekahan dalam kerak bumi. Erupsi sentral = proses keluarnya magma melalui pipa kepundan Erupsi efusif = erupsinya berupa lelehan karena lavanya encer daya ledaknya rendah Erupsi eksplosif = erupsi berupa ledakan karena tekanan gasnya tinggi Erupsi campuran = campuran antara erupsi efusif dan eksplosif daya ledaknya sedang Erupsi freatik = suatu bentuk erupsi yang terjadi ketika adanya pertemuan air tanah dengan magma. Sehingga berdasarkan pertanyaan di atas, proses keluarnya magma melalui celah disebut erupsi linier. 2. Apa yang menyebabkan terjadinya vulkanisme? Jawaban arus konveksi magma Pembahasan Vulkanisme merupakan salah satu dari tenaga endogen yang berkaitan dengan erupsi gunung api. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan suatu gunung api erupsi atau tidak adalah pada pergerakan magma itu sendiri atau sering disebut dengan arus konveksi magma. Magma akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah permukaan bumi. Oleh karena itu ketika magma bergerak ke permukaan bumi terjadilah erupsi gunung api. Gimana? Elo pasti udah paham kan tentang materi vulkanisme? Nah, kalau elo nggak mau ketinggalan informasi yang lain, jangan lupa langsung aja daftarin akun elo ke aplikasi Zenius atau bisa juga lewat website-nya. Jadi, tunggu apa lagi? Buruan daftarin akun elo, gue tunggu ya! Baca Juga Unsur Pembentuk Cuaca – Materi Geografi Kelas 10 Artikel mata pelajaran Geografi kelas 10 ini berisi informasi seputar vulkanisme, meliputi pengertian, gejala, erupsi, sampai bentuk gunung api. — Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Gunung Semeru mengalami erupsi pada tanggal 4 Desember 2022. Gunung ini memuntahkan abu vulkanik kelabu setinggi 1,5 km di atas puncak. Sebelumnya, pada tanggal 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur juga mengalami erupsi. Gunung berapi tertinggi ke-tiga di Indonesia ini mengeluarkan awan panas guguran yang menyebabkan hujan abu dan menggelapkan beberapa desa di sekitarnya. Eits, jangan terlalu serius gitu dong. Informasi ini tujuannya bukan buat nakutin kamu kok, jadi tetap tenang dan jangan panik ya hehe. Ngomongin tentang gunung api, tentunya kita pasti mengaitkan peristiwa ini dengan fenomena vulkanisme dong. Kira-kira kamu udah khatam belum nih seputar vulkanisme? Yuk, simak bahasanku kali ini seputar vulkanisme ya! Apa itu Vulkanisme? Apa sih vulkanisme itu? Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi. Magma ini bentuknya cair dan berpijar. Magma bergerak naik ke permukaan bumi melalui diatrema, yaitu saluran yang mirip pipa. Jika sudah sampai di permukaan bumi, magma berubah nama, lho! Hayo tebak, namanya jadi apa? Yap, betul banget, namanya berubah menjadi lava. Nah, jadi, faktor utama pada gejala vulkanisme ini adalah magma ya, gais. Karena aktivitas magma itu beragam, maka dapat menimbulkan gejala vulkanik yang beragam juga loh, seperti tipe erupsinya, bentuk gunung api, dan aktivitasnya. Gejala Vulkanisme Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati loh gais, yakni gejala sebelum terjadinya vulkanisme pravulkanisme dan gejala sesudah terjadinya vulkanisme pascavulkanisme. 1. Gejala pravulkanisme Gejala pravulkanisme atau ciri-ciri dari gunung api yang akan meletus antara lain adalah Sering terjadi gempa Banyak sumber air mengering Peningkatan temperatur di sekitar kawah Terdengar gemuruh dari dalam gunung Hewan-hewan dari puncak gunung turun ke lereng gunung 2. Gejala pascavulkanisme Sedangkan untuk gejala pascavulkanisme yang muncul setelah gunung api selesai meletus adalah Munculnya sumber air panas atau geiser Munculnya sumber gas atau ekshalasi seperti belerang Munculnya sumber air yang mengandung mineral seperti belerang atau sulfur Nah, karena kamu sekarang udah tau apa itu vulkanisme dan gejala-gejalanya, sekarang aku mau bahas tentang erupsi gunung api ya! Erupsi Gunung Api Kamu pasti udah pernah denger kan tentang erupsi? Erupsi adalah proses keluarnya magma dari perut bumi. Dengan kata lain, erupsi itu terjadi ketika suatu gunung api meletus. Erupsi atau letusan gunung api berdasarkan kekuatannya ada 2 macam ya gais, yaitu yang berupa ledakan eksplosif dan berupa lelehan efusif. Erupsi eksplosif adalah erupsi dengan tekanan yang sangat kuat, hingga menghasilkan letusan yang besar atau ledakan. Ini karena magma di bawah gunung memiliki kandungan gas yang sangat tinggi, sehingga memiliki tekanan yang tinggi dan menghasilkan ledakan besar yang biasanya hanya satu kali. Nah, kalo erupsi efusif adalah erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga hanya berupa lelehan yang berangsur keluar. Ini terjadi karena magma di dalamnya bersifat basa dan memiliki kandungan gas yang sedikit ya gais. Jadi biasanya erupsi tipe ini tidak menghasilkan ledakan yang dahsyat. Nah karena dua tipe erupsi ini, gunung-gunung api yang tersebar di bumi memiliki bentuk yang berbeda loh gais. Secara umum, ada 3 jenis gunung api yang perlu kamu ketahui, yaitu gunung api perisai, maar, dan strato. Baca Juga Mengenal Gerakan Lempeng Tektonik Bentuk Gunung Api 1. Gunung Api Maar Gunung api ini terbentuk karena terjadinya erupsi eksplosif, sehingga meninggalkan kawah yang cukup besar. Contoh gunung api di Indonesia dengan bentuk ini adalah Gunung Lamongan dan Gunung Dieng. 2. Gunung Api Perisai Sesuai namanya, gunung api perisai adalah gunung yang bentuknya relatif datar. Gunung ini hanya terbentuk karena erupsi efusif. Karena magma yang keluar sangat cair, gunung ini memiliki lereng yang sangat landai dan dasar yang relatif luas. Gunung api tipe ini tidak ditemukan di Indonesia ya gais, melainkan di negara lain. Contohnya seperti Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea di Hawaii. Baca Juga Apa yang Dimaksud dengan Intrusi dan Ekstrusi Magma? 3. Gunung Api Kerucut Gunung api kerucut atau biasa juga disebut strato merupakan bentuk gunung api yang paling umum di Indonesia. Gunung ini terbentuk karena erupsi campuran antara eksplosif dan efusif. Tumpukan magma yang bergantian dari letusan eksplosif dan lelehan efusif mengendap semakin tinggi seiring perjalanan waktu. Inilah yang menyebabkan dinding kawah dari gunung jenis ini memiliki batuan beku yang berlapis-lapis. Beberapa gunung api di Indonesia dengan bentuk ini antara lain adalah Gunung Kerinci, Gunung, Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Pangrango. Gunung Semeru dan Gunung Raung yang sebelumnya aku bahas juga masuk pada kategori ini ya gais. Status Aktivitas Gunung Api Nah kalo sekarang udah tau beberapa bentuk dari gunung api, pasti kamu penasaran juga kan sama aktivitas gunung api? Di awal tadi aku udah bahas tentang Gunung Semeru yang diberi status “waspada”. Nah sekarang aku mau kasih tau lebih detailnya nih tentang status yang diberikan pada gunung aktif Indonesia. Berdasarkan Permen ESDM No. 15 Tahun 2011, tingkat aktivitas gunung api di Indonesia dibagi menjadi 4 level atau tingkatan loh gais. Keempat level itu dari paling rendah ke paling tinggi adalah Level I Normal, Level II Waspada, Level III Siaga, dan Level IV Awas. Kamu bisa cermati lagi lebih dalam melalui gambar di bawah ya Baca Juga Jenis-Jenis Siklus Hidrologi Tingkat aktivitas gunung api ini bukan sebagai predikat suatu gunung aja loh gais, tapi ini juga digunakan aparat dan masyarakat sekitar sebagai arahan ketika sedang dalam keadaan genting. Tindakan yang diambil oleh aparat dan warga nantinya akan disesuaikan dengan masing-masing level gunung tersebut, sehingga bisa terwujud mitigasi bencana yang efektif dan efisien. — Itu dia bahasan kita kali ini seputar vulkanisme ya gais! Kalo kamu mau tau lebih banyak lagi tentang informasi menarik seputar pelajaran kamu di sekolah, jangan ragu untuk langganan langsung ruangbelajar ya gais! Materi kayak gini dibahas lebih lengkap dan ada video menariknya juga tentunya. Jadi kamu bisa sambil rebahan menikmati animasi video belajar yang menarik deh xixixi. Sampai jumpa di tulisan berikutnya! Dadah~ Referensi Danang Endarto. 2007. Pengantar Geomorfologi Umum. Surakarta LPP UNS dan UNS Press. MAGMA Indonesia. “Tingkat Aktivitas Gunung Api”, 4 Agustus 2020 [daring]. diakses pada 5 Februari 2021 Museum Merapi. “Bentuk Gunung Api”, 24 September 2010 [daring]. diakses pada 5 Februari 2021 Vulkanisme merupakan sebuah fenomena terjadinya letusan bebatuan cair atau magma di permukaan bumi, planet atau bulan yang memiliki permukaan padat dimana lava, gas vulkanis serta struktur batuan piroklastik akan meletus lewat pecahan bumi bernama lubang adalah fenomena yang mengakibatkan magma dalam kerak atau mantel tubuh bergerak naik lewat kerak kemudian membentuk batuan vulkanik pada permukaan VulkanismeVulkanisme merupakan seluruh kejadian yang berkaitan dengan magma yang keluar hingga akhirnya sampai ke permukaan bumi lewat retakan dalam kerak bumi atau dari pita sentral yang dinamakan dengan terusan kepundan atau juga disebut dengan diatrema. Sedangkan untuk magma yang keluar hingga mencapai permukaan bumi dinamakan dengan diartikan sebagai tempat keluarnya batu lelehan dari gunung api dari dalam bumi atau kegiatan magma yang berlangsung. Magma nantinya akan bergerak naik sebab suhunya yang tinggi serta mengandung gas yang bisa menghasilkan energi untuk mendorong bebatuan ke arah Terbentuknya VulkanismePada litosfer, magma akan ada di sebuah kantong yang disebut dengan magma. Sedangkan kedalaman dari dapur magme tersebut yang nantinya menghasilkan kekuatan letusan pada gunung api. Jika dapur magma semakin dalam dari permukaan bumi, maka kekuatan letusan yang dihasilkan juga akan semakin berapa lama aktivitas gunung api yang sumbernya berasal dari magma akan ditentukan dari seberapa besar atau kecil volume dapur magma tersebut dan dapur magma yang menjadi sumber utama dari aktivitas vulkanik. Gunung berapi yang ada di dasar laut nantinya akan menghasilkan ekstrusi magma yang dibagi menjadi 3 jenis, yakni1. Erupsi Eksplosif atau LetusanTerjadi pada saat letak dapur magma cukup dalam serta volume gas yang besar dengan magma yang bersifat asam. Material yang nantinya dikeluarkan merupakan piroklastik mengandung S102 tinggi seperti lapili, bongkah, pasir, bom, debu, abu dan juga pasir dengan bentuk Volkan berbentuk Sharp Erupsi Effusif atau LelehanIni bisa terjadi sebab letak dari dapur magma yang dangkal, volume gasnya kecil dengan magma bersifat basa. Untuk material yang dikeluarkan berbentuk lava mengandung S102 serta bentuk Volkan rounded Erupsi CampuranIni terjadi akibat letak variasi dapur magma, volume gas serta sifat magma yakni intermedier namun umumnya cenderung basa dengan bentuk Volkan VulkanismeMagma yang merupakan massa silikat cair pijar selalu melakukan gerakan ke semua arah dari mulai vertikal, atau horizontal yang bergerak di permukaan bumi atau di dalam bumi. Bagian bumi sebagai tempat magma keluar dinamakan dengan gunung berapi. Sementara pergerakan magma yang bisa mengangkat bebatuan akan cembung ke atas serta mengikis ruangan dengan beberapa gejala sebagai berikut1. Instruksi MagmaIni merupakan proses penerobosan magma ke litosfer namun tidak bisa sampai ke permukaan bumi. Nantinya, magma akan menghasilkan bentuk pada dapur magma, sepertiBatolit Magma yang membeku di bagian dalam dapur Ciri batuan beku yang bisa terbentuk dari resapan magma kemudian membeku diantara dua lapisan batuan dengan bentuk lensa atau keeping intrusi Batuan beku yang terbentuk di antara dua lapisan batuan dengan bentuk melebar serta Magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak atau miring berbentuk melebar serta Contoh batuan beku luar yang terbentuk pada cabang gang dengan ukuran Ekstrusi MagmaEkstrusi magma merupakan gerakan dari magma yang sampai ke permukaan bumi berbentuk letusan atau erupsi. Erupsi sendiri bisa dibagi menjadi 3 macam, yakniErupsi linear Keluarnya magma lewat retakan atau sentral Keluarnya magma lewat terusan areal Keluarnya magma di satu area sebab dekat dengan dapur magma dan permukaan Macam VulkanismeVulkanisme sendiri terdiri dari beberapa macam, yakni tipe hawaii, stromboli, vulkano, merapi, perret dan juga pelle1. Tipe HawaiiJenis vulkanisme ini memiliki ciri menghasilkan larva yang cair serta tipis yang dalam perkembangannya akan membentuk gunung api perisai. Jenis vulkanisme ini bisa terjadi di gunung api perisai Hawaii seperti Kilauea serta Maunaloa. Contohnya dari vulkanisme tipe Hawaii yang ada di Indonesia adalah terbentuknya plato lava pada kawasan Dieng, Jawa Tipe StromboliUntuk tipe ini memiliki kekhasan tersendiri yakni magma yang cair dan pada permukaannya biasanya terjadi letusan pendek yang diikuti dengan ledakan. Sedangkan bahan yang dikeluarkan berbentuk bom, abu, lapili serta setengah padatan bongkah dari letusan tipe vulkanisme ini di Indonesia adalah Gunung Raung di Jawa yang menyemburkan lava jenis baratik akan tetapi ada erupsi erupsi pendek bersifat eksplosif yang menyemburkan batuan piroklastik tipe lapili serta Tipe VulkanoIni adalah jenis vulkanisme yang khas yakni terjadi pembentukan awan debu berbentuk seperti bunga kol. Ini terjadi akibat gas yang ditembakan ke atas meluas sampai jauh di atas kawah. Jenis vulkanisme ini memiliki tekanan gas yang sedang serta lava tidak terlalu cair. Selain itu, tipe vulkanisme ini nantinya juga akan mengeluarkan awan debu serta juga menghasilkan kekuatan letusan, jenis ini dibedakan menjadi tipe vulkanisme yang kuat seperti gunung Vesuvius serta Gunung Etna serta tipe vulkano lemah seperti Gunung Bromo serta Gunung Raung. Peralihan diantara kedua tipe ini juga bisa ditemui di Indonesia seperti di Anak Gunung Bromo serta Gunung Tipe MerapiUntuk jenis vulkanisme ini memiliki ciri lava yang cair dan kental sebab dapur magma dangkal serta rendahnya tekanan gas. Contoh dari jenis vulkanisme ini adalah Merapi di Indonesia dengan awan pijar yang tertimbun pada lereng dan mengakibatkan aliran lahar dingin yang terjadi setiap tahun. Sedangkan contoh lainnya adalah Gunung Galunggung yang ada di Jawa Tipe Perret atau Tipe PlinianLetusan dari gunung berapi tipe perret ini akan mengeluarkan lava cair serta tekanan gas tinggi. Terkadang, lubang kepundan akan tersumbat yang mengakibatkan gas serta uap berkumpul pada tubuh bumi dan akhirnya sering terjadi getaran sebelum letusan meletus, material seperti lapili, abu serta bom akan terlempar dengan kuat ke atas. Contoh dari tipe perret yang ada di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang sudah meletus dengan hebat di tahun 1873 yang kemudian hilang dari permukaan laut kemudian menghasilkan semburan abu vulkanik setinggi 5 Tipe PelleJenis vulkanisme ini akan menyemburkan lava yang kental serta mengurasnya pada bagian leher kemudian menahan lalu lintas dari uap dan juga gas. Inilah yang kemudian menyebabkan guncangan terjadi di bawah tanah dengan kuat untuk mengeluarkan lapili, abu vulkanik, uap gas, bom dan juga abus. Contoh dari jenis ini juga ada di Indonesia yakni Gunung Kelud yang ada di Jawa VulkanismeDampak dari vulkanisme dibagi menjadi 2 yakni dampak yang menguntungkan dan dampak yang merugikanDampak Menguntungkan dari VulkanismeAbu vulkanis yang berasal dari gunung berapi nantinya bisa membuat tanah pertanian menjadi subur sebab kandungan unsur hara yang dibutuhkan cukup yang dikeluarkan gunung api bebentuk kerikil, pasir serta bebatuan besar yang bisa digunakan sebagai bahan yang dikeluarkan ke permukaan bumi akan membawa banyak mineral logam serta barang tambang yang bisa digunakan dalam industri api yang berukuran tinggi bisa menyebabkan hujan orografis yang membuat area sekitarnya memperoleh hujan yang gunung api umumnya adalah daerah yang tinggi sehingga bisa dijadikan hutan lindung, daerah wisata dan juga Merugikan VulkanismeVulkanisme bisa mengeluarkan lava pijar yang bisa sangat mengeluarkan gas yang sangat pijar nantinya bisa bercampur dengan air danau kawah yang kemudian membentuk lahar panas dingin yakni campuran dari lava dan air hujan akan membentuk aliran batu, pasir jenuh serta kerikil yang akan mengalir menuruni gunung api yang ada di bawah laut bisa menyebabkan tsunami. Vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan magma. Magma berada di bawah kulit bumi dan berbentuk cair serta berpijar. Magma dapat bergerak naik ke permukaan bumi melalui saluran-saluran seperti pipa yang disebut diatrema. Peristiwa vulkanisme atau letusan gunung api selalu diikuti oleh keluarnya materi-materi dari dalam bumi baik yang berupa cair yang disebut lava atau yang berupa padat yang disebut bahan piroklastika. Bahan-bahan piroklastika meliputi batu-batu besar bom, batu-batu kecil lapili, kerikil, pasir, dan abu vulkanis. Gejala-gejala Awal / Pra Vulkanisme Gejala-Gejala Pasca / Post VulkanisSebarkan iniPosting terkait Sebuah gunung api yang akan meletus biasanya didahului oleh gejala-gejala awal atau tanda-tanda, yaitu sebagai berikut. 1 Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh naiknya magma. 2 Asap semakin tebal akibat panas magma. 3 Suhu naik di sekitar kawah. 4 Sumber air banyak yang kering. 5 Tanaman banyak yang layu atau kering. 6 Hewan-hewan menuruni gunung karena adanya perubahan pada suhu tanah. Gejala Pra Vulkanisme Gejala-Gejala Pasca / Post Vulkanis Di sekitar gunung api yang sudah tidak aktif atau sedang beristirahat banyak dijumpai gejala-gejala alami yang disebut gejala-gejala post vulkanis. Gejala-gejala itu antara lain sebagaiberikut. 1 Ekshalasi, yaitu keluarnya sumber-sumber gas yang terdiri atas sumber gas belerang H2S disebut solfatar, sumber gas gas asam arang CO2 disebut mofet, dan sumber uap air H2O disebut fumarol. 2 Mata air makdani, yaitu sumber air panas yang mengandung mineral-mineral tertentu seperti belerang atau sulfur. Contohnya di Baturaden Jawa Tengah, Gunung Rajabasa Lampung Selatan, serta Ciater dan Maribaya di Jawa Barat. 3 Geiser, yaitu sumber air panas yang memancar secara periodik karena adanya tekanan gas magma yang mendorong air di atasnya. Contohnya geiser yang terdapat di Taman Nasional Yellowstone Amerika Serikat.

vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan