BartholomeusDiaz berangkat dari Lisabon, Portugis pada bulan Agustus 1487. Ketikasampai di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena badai topan. Setelah badai reda, Diaz kembali ke Portugis. Oleh Diaz dan rombongannya, ujung Selatan benua Afrika dinamai Tanjung badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti nama menjadi Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan
1 Bartholomeus Diaz (1487-1488) yang diutus raja Portugis untuk mengatur perjalanannya ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan perjalanan inilah, Bartholomeus Dia akhirnya berhasil sampai. Gambar 6.8 ke ujung selatan Afrika yang disebut Tanjung
Vascoda Gama memulai penjelajahan samudera dari pelabuhan Lisabon pada Juli 1497. Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat di Kalikut serta Goa di pantai barat India. Setelah beberapa tahun menetap di India, bangsa Portugis menyadari bahwa India bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan pusat
danPrancis. Negara-negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untuk. mengarungi samudera dan mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenal. itu. Dalam penjelajahan tersebut Portugis mengirimkan para penjelajahnya, yaitu sebagai berikut. 1. Bartholomeus Diaz (1487-1488) yang diutus. raja Portugis untuk mengatur perjalanannya
BartolomeuDias telah kembali dari perjalanan mengelilingi Tanjung Harapan, setelah menjelajahi hingga Fish River ( Rio do Infante) di Afrika Selatan sekarang, dan memverifikasikan bahwa pantai yang tidak dikenal itu merentang hingga ke timur laut.
aBartholomeus Diaz Ia diutus Raja Portugis untuk melakukan perjalanan ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan perjalanan inilah, Bartholomeus Diaz akhirnya berhasil sampai ke ujung selatan Afrika yang disebut Tanjung Harapan (Cape of Good Hope)
ew2RSIP. SPANYOL, – Bartolomeus Diaz adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481 ia melakukan ekspedisi di Pantai Emas bersama Diego de Azambuja. Ia merupakan seorang ksatria istana kerajaan, ahli berlayar, dan kepala penjaga gudang kerajaan dari pasukan perang Saint Christopher. Pada tahun 1486 Raja John II mengutus Diaz untuk menjadi kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika. Tujuannya untuk mengelilingi ujung Afrika adalah supaya menemukan rute perdagangan baru menuju ke Asia. Selain itu tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk meninjau negara-negara yang diinginkan Portugis untuk menjalin hubungan persahabatan. Diaz juga diperintahkan mencari tanah oleh seorang pendeta Kristen dan pangeran Afrika, Prester John. Ia mulai melakukan ekspedisinya pada bulan Agustus tahun 1487, dan ia memimpin eksepedisi sebanyak tiga kapal. Dalam ekspedisinya tersebut, ia berhasil menemukan Tanjung Harapan dan berhasil mencapai titik terjauh saat berlabuh di Kwaaihoek. Setelah mencapai Kwaaihoek, ia ingin terus untuk melanjutkan ekspedisinya hingga India, namun ia terpaksa kembali karena krunya menolak untuk berlayar lebih jauh. Berkat ekspedisi Diaz, untuk pertama kalinya Eropa bisa melakukan perdagangan langsung dengan India dan negara lain di Asia. Pada tanggal 29 Mei 1500, Diaz mengadakan ekspedisi untuk yang kedua kalinya. Namun sayang, empat kapal yang melakukan ekspedisi kala itu terkena badai besar dan menyebabkan hilangnya Bartolomeus Diaz. Diaz tewas di dekat Tanjung Harapan ketika ia melaksanakan ekspedisi yang kedua. Bartolomeus Diaz adalah salah seorang yang mengabdi kepada raja dan negaranya sampai ia wafat. Untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, kita tidak perlu harus melakukan hal yang sama dengan Bartolomeus Diaz. Mengharumkan Indonesia melalui berbagai karya dan prestasi juga salah satu bentuk pengabdian kepada negara.
- Sejarah kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia perlu dipelajari ketika membahas tentang penjelajahan bangsa Eropa ke penjelajah Eropa dari Bangsa Portugis pertama kali sukses masuk wilayah Indonesia pada tahun 1511 Masehi, dengan dipimpin Alfonso de Albuquerque. Sejarah mencatat orang-orang Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang memasuki wilayah Nusantara, tepatnya di kesultanan Malaka. Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan memiliki armada laut yang kuat. Ketika mengetahui di Asia Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya akan rempah, Raja Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut berpengalaman asal Portugis untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera. Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah yang menjadi barang mahal di Eropa. Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat, parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan termasuk kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin karena itu, seperti dikutip dari Modul Sejarah Indonesia Kelas XI SMA 2017, terbitan Kemdikbud, ekpedisi yang dipimpin Vasco da Gama dimulai pada bulan Juli 1497 dari pelabuhan Lisabon. Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari wilayah sumber rempah-rempah nusantara lewat rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Nama terakhir merupakan penjelajah Portugis yang berhasil mencapai ujung paling selatan Benua Afrika dan singgah di Tanjung rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama mengawali penjelajahannya dengan menuju kawasan yang kini menjadi wilayah Afrika Selatan itu. Di Tanjung Harapan, Vasco da Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang pernah berlayar ke Asia Timur Jauh, untuk menjadi penunjuk tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil mencapai Kalikut dan Goa, yang merupakan wilayah India. Vasco da Gama kemudian tinggal di India karena mengira daerah tersebut adalah Hindia Timur, negeri penghasil rempah. Namun, setelah tinggal beberapa tahun dia menyadari bahwa tempat tersebut bukan penghasil rempah-rempah yang sebenarnya. Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. Armada Portugis itu berangkat ke Malaka dengan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan perang yang lengkap, seperti senapan dan meriam. Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka, dan mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara yang mereka sebut sebagai tanah India Hindia. Orang-orang Portugis pun segera mengetahui bahwa Kepulauan Nusantara merupakan tanah penghasil rempah-rempah, terutama wilayah Maluku. Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa ambisi yang jauh lebih besar daripada sekadar kulakan rempah-rempah. Orang-orang Portugis tersebut segera menyerbu Kesultanan Malaka dan merebut wilayah yang memungkinkan mereka melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah. Mereka bisa melakukan monopoli itu karena menguasai pelabuhan penting di selat Malaka, jalur laut utama yang menghubungkan wilayah Nusantara dengan dunia luar. Tidak heran, setelah Portugis menguasai Malaka di tahun 1511, banyak pihak menentang mereka. Salah satunya adalah Kesultanan Demak dari Pulau Jawa yang mengirim armada laut ke Malaka pada tahun 1512 untuk memerangi orang-orang Portugis. Serangan yang dipimpin Pati Unus itu ternyata gagal mengusir memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan maju secara teknologi, Portugis selalu berhasil meredam setiap perlawanan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal itu pun membuat Portugis semakin kuat dan berusaha untuk terus memperluas daerah kekuasaannya di wilayah yang kini menjadi Indonesia. Merujuk pada Modul Pembelajaran SMA Kelas XI Sejarah Indonesia 2020, yang diterbitkan Kemdikbud, setelah menguasai Malaka, Portugis mengirim ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan d’Abreu untuk mendatangi kawasan Indonesia Timur, wilayah yang kala itu kaya akan rempah-rempah. Pada tahun 1512, mereka telah sampai di Maluku dan diterima dengan baik oleh Sultan Ternate. Pada waktu itu, kesultanan Ternate sedang bermusuhan dengan Tidore. Sultan Ternate meminta pasukan Portugis yang memiliki persenjataan lengkap untuk membantu mereka melawan Tidore. Sebagai imbalan, Portugis diizinkan mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang dikuasai Ternate, armada Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah, terutama yang berasal dari Indonesia Timur. Mereka kemudian melakukan ekspedisi lanjutan di tahun 1522 ke wilayah Pajajaran yang ada di Pulau mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Katolik. Tokoh penyebar agama Katolik dari Portugis yang terkenal adalah Franciscus Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia Keberhasilan Spanyol menemukan wilayah baru membuat Raja Portugis yakni Manuel I penasaran. Sang raja menitahkan Vasco da Gama untuk berlayar dan menemukan daerah yang kaya akan Sanceau dalam Good Hope the Voyage of Vasco Da Gama 1967 mengungkapkan, perjalanan Vasco da Gama dimulai melalui rute Tanjung Harapan, Afrika. Mereka selanjutnya mengembangkan layar menuju Lautan 1498, Vasco da Gama beserta awak kapalnya tiba di Goa, pantai sebelah barat India. Di negeri ini, Portugis membangun kantor dagang beserta benteng pertahanan. Vasco da Gama diberikan hak kuasa atas daerah Goa oleh Raja Portugis berikutnya dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque untuk melanjutkan upaya dari Vasco da Gama. Pelayaran Alfonso de Albuquerque akhirnya sampai di Malaka, kawasan barat juga Sejarah Runtuhnya Kesultanan Malaka, Peninggalan, & Silsilah Raja Sejarah Penyebab Keruntuhan Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Malaka Sejarah, Pendiri, Letak, & Masa Jaya Kesultanan Dikutip dari Leirissa dalam Sejarah Perekonomian Indonesia 1996, tahun 1511 Portugis menaklukkan Malaka dan memonopoli perdagangan di sejumlah konflik. Portugis berulangkali mendapatkan perlawanan dari bangsa Melayu di Malaka maupun dari kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk dari Portugis mampu menandingi dan meredam perlawanan-perlawanan tersebut. Bahkan, monopoli yang dijalankan Portugis di Malaka akhirnya meluas sampai ke kawasan timur Nusantara dan berhasil mengenyahkan termasuk salah satu bangsa Barat yang menjamah Nusantara, selain Spanyol, Inggris, Perancis, Belanda, dan Jepang, hingga Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus demikian, apabila diperinci, riwayat masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia adalah sebagai berikut1. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke IndonesiaBangsa Portugis ingin mencari lokasi penghasil rempah-rempah, memonopoli perdagangan rempah di nusantara, dan menyebarkan agamanya. Tujuan ini biasa terangkum dalam slogan Gold mencari kekayaan, Glory mencari kejayaan dan kekuasaan, dan Gospel menyebarkan agama. 2. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke IndonesiaDiawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung Harapan Afrika Selatan. Dilanjutkan ekspedisi di bawah pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India. Diteruskan dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511. Kemudian, berlanjut dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai wilayah sumber rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke IndonesiaDari Pelabuhan Lisabon ibukota Portugal, para penjelajah Portugis menuju Tanjung Harapan Afrika Selatan, lalu ke India Kalkut, kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai di Maluku. Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia adalah Lisabon-Tanjung Harapan-India-Malaka-Maluku. - Pendidikan Kontributor Permadi SuntamaPenulis Permadi SuntamaEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani
bartholomeus diaz diutus raja portugis untuk mengatur perjalanan ke